Setelah Ruang Kerja Bersama, Kini Co-Living Disukai Milenial

Setelah Ruang Kerja Bersama, Kini Co-Living Disukai Milenial - GenPI.co
Tempat tinggal dengan kelengkapan fasilitas disasar milenial untuk menerapkan co-living (foto: Savills Indonesia)

Sebenarnya, juga sudah dikenal istilah indekos. Satu kamar bisa dihuni dua orang yang sebelumnya tidak saling kenal, agar harga sewanya bisa lebih terjangkau.

Perbedaannya dengan co-living adalah, kata Anton, tuntutan ketersediaan fasilitas di rumah atau apartemen hunian yang dilipih serta dikelola secara pofesional.

Tidak seperti indekos, yang penting memiliki kamar yang nyaman, dan biasanya tidak memikirkan hal lainnya.

Anton mengatakan saat ini yang sudah banyak tersedia co-living di Ubud, Bali.

Penghuni biasanya sosok yang suka mengembara, kreatif, penulis.

Lainnya, adalah para pekerja yang membutuhkan tempat tinggal yang dekat dengan kantornya.

Beberapa operator co-living di Indonesia:

CoHaus: Rp 7,9 juta/bulan
CoHive: Rp 3 juta/bulan
Wellspaces: Rp 4 juta/bulan
Rukita: Rp 2,9 juta/bulan
Flokq: Rp 3,9 juta/bulan (*)
 

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya