
“Saya tidak terlalu takut waktu pertama kali bergabung karena modal yang dibutuhkan terhitung kecil dan suami saya pun mendukung. Saya bisa mulai berjualan dari rumah atau dari mana pun," tuturnya.
Awalnya, Idah menawarkan ke teman-teman penjahit dan tetangga dekat untuk beli pulsa, bayar tagihan, dan transfer uang. Pernah dalam satu bulan, ia mendapatkan rekor penjualan sangat besar.
"Pendapatan saya dari GrabKios meningkat hingga 200% apabila dibandingkan dengan penghasilan dari menjahit," katanya.
Saat masuk masa pandemi, order menjahit tidak ada sama sekali. Idah hanya bergantung dari mengajar dan berjualan lewat GrabKios.
"Alhamdulillah, pemasukan saya masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan dua anak saya sampai sekarang," ucapnya.
Dengan membuka usaha GrabKios, ia tidak pernah mengenal istilah "gali lobang, tutup lobang".
BACA JUGA: Kredit Digital Makin Diminati Masyarakat untuk Belanja Online
"Sampai sekarang dan masih bisa #TerusUsaha untuk kehidupan saya, keluarga dan orang-orang disekitar saya,” kisahnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News