Dari nilai pasar ritel senilai Rp7,5juta triliun, sebanyak Rp 6,85 juta triliun atau sekitar 92 persen diantaranya merupakan transaksi di toko kelontong atau warung.
“Sebaiknya para pedagang tradisional ini tetap mengambil peluang, agar tetap eksis dan tidak terkena dampak lebih lanjut dari pandemi,” imbuh Researcher at Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus.
BACA JUGA: Tak Lekang oleh Waktu, Sendal Tarumpah Tasikmalaya Tetap Eksis
Dalam kondisi seperti saat ini, ujarnya, penting bagi pebisnis untuk memanfaatkan teknologi dan digitalisasi.
Pasalnya peran B2B e-commerce maupun marketplace membantu para pedagang tradisional untuk dapat memanfaatkannya. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan konversi ke digital.
GudangAda merupakan pasar B2B bagi para pedagang FMCG untuk bertemu dan bertransaksi online. Adapun platform ini menghubungkan pemasok dan para pengecer kecil atau pemilik warung. (*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News