.webp)
GenPI.co - Perekonomian Indonesia memasuki masa resesi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 menyentuh minus 3,49 persen (yyoy).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara memaparkan dampak yang terjadi.
BACA JUGA: Sebagai Investor Pemula, Apa Pilihan Produk Investasi yang Aman?
"Penurunan pendapatan di kelompok masyarakat menengah ke bawah, menambah orang miskin baru, dan desa jadi tempat pengangguran imbas dari karyawan yang terkena PHK," katanya melalui pesan WhatsApp kepada GenPI.co, Kamis, (5/11/2020).
Untuk itu, lanjut Bhima, kebutuhan primer seperti bahan pangan dan tagihan listrik wajib dipenuhi terlebih dahulu. Disusul kebutuhan sekunder.
"Beli baju atau kendaraan setelah kebutuhan primer tercukupi. Alokasikan juga dana darurat sangat penting di tengah pandemi covid-19," tuturnya.
Ia menyebut, dana darurat wajib disimpan sebesar 20-40 persen dari pendapatan.
BACA JUGA: Bujet Terbatas, tapi Ingin Berinvestasi, Bagaimana Memulainya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News