Nyatanya Libur Panjang Tidak Memengaruhi Perbaikan Ekonomi

Nyatanya Libur Panjang Tidak Memengaruhi Perbaikan Ekonomi - GenPI.co
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Instagram/@smindrawati

GenPI.co - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan libur panjang saat pandemi tidak memberikan perbaikan kepada indikator ekonomi atau tidak terjadi konsumsi.

Menurut dia, libur panjang justru menambah jumlah kasus Covid-19.

BACA JUGA: Hadapi Resesi, Milenial Wajib Lakukan 3 Hal agar Keuangan Aman

"Berarti ini harus hati-hati melihatnya, apakah dengan adanya libur panjang, masyarakat melakukan aktivitas, mobilitasnya tinggi namun tidak menimbulkan belanja dan menimbulkan tambahan kasus covid-19," katanya saat memaparkan APBN Kita edisi November 2020, Senin (23/11/2020). 

Sri Mulyani menyebut pada kuartal IV-2020, jumlah hari kerja memang lebih sedikit dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pada Oktober tahun lalu, jumlah hari kerja mencapai 23 hari sedangkan tahun ini 19 hari kerja karena adanya libur panjang.

Sementara itu, hari kerja pada November tahun ini sama dengan tahun 2019 mencapai 21 hari.

Pada Desember 2020 jumlah hari kerjanya mencapai 16 hari sedangkan tahun lalu mencapai 20 hari kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya