
Akan tetapi, dia mengaku cukup mendapat tantangan karena pandemi covid-19 terjadi, hanya tak lama berselang ia membuka kedai kopinya.
Pasalnya, Ndelic House buka pada Desember 2019.
Baru saja buka 3 bulan, lalu tutup dari akhir Maret 2020 hingga akhir agustus 2020.
“Jadi 5 bulan waktu kosong kami coba maksimalkan dengan pemasukan seadanya di bulan sebelumnya, untuk perkembangan tempat,” uajr Andrian.
Dia mengaku hingga kini pasar untuk warung kopinya masih seperti biasa.
Sebab perkuliahan berjalan online dan banyak mahasiswa yang masih berada di kampung, sehingga tidak bisa mampir ke warung kopinya.
“Harga untuk segelas kopi dibawah Rp 14 ribuan dan akan coba dinaikin di kemudian hari. Harga segitu, (karena) kami tidak ingin memberatkan kantong mahasiswa,” pungkasnya. (*)
Suasana Ndelic House sebelum pandemi (foto: SC IG @ndelic.house)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News