
GenPI.co - Permintaan tas Hermes tetap membludak, meski dunia saat ini tengah dihadapkan pada pandemi virus corona (covid-19).
Bisnis lainnya, seperti restoran mewah atau butik mewah lainnya bisa tutup, tapi tidak demikian halnya dengan tas yang harganya selangit ini.
BACA JUGA: Pemimpin Baru! Lagi-lagi Sang Peneliti Otomotif jadi Bos Honda
Dikutip dari laman nypost, produsen tas Hermes mengatakan tas klasik Birkin dan Kelly yang dijual dengan harga USD 20.000 atau sekitar Rp 280 juta mendorong peningkatan omzet sebesar 12,3 persen dalam penjualan kuartal IV/2020 sehingga menjadi USD 2,54 miliar atau sekitar Rp 35 triliun.
Kalangan analis mengatakan Hermes, tas asal Prancis ini, diuntungkan karena konsumen kaya di tengah pandemi memiliki lebih sedikit tempat untuk membelanjakan uang mereka.
Pakar produk mewah, Michele Ateyeh mengatakan, tas Hermes yang telah terjual dengan baik selama pandemi adalah klasik yang tidak ketinggalan zaman.
BACA JUGA: Melongo! Caplok Pesaing, Goodyear Makin jadi Raksasa Ban Dunia
“Sehingga mempertahankan, bahkan mendapatkan nilai di pasar penjualan kembali,” ujar Michele Ateyeh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News