
GenPI.co - Pasar uang kripto dalam pekan ini terjun bebas diperdagangan. Yang menjadi biang keladinya adalah Federal Reserve (The Fed).
Kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) yang bikin investor panik dan melepas aset kripto.
Laporan Forbes penurunan ini terjadi hanya dalam waktu dua hari saja. Pada hari Kamis (2/12) nilai Bitcoin menurun lebih dari 9 persen.
BACA JUGA: Aset Kripto Hari Ini, Bitcoin Merah Berdarah
Saat itu harganya berada di level USD 51.000/koin, dan tercatat sebagai yang terendah dalam dua bulan terakhir.
Bitcoin pernah berada dalam rekor tertinggi yakni pada 10 November 2021 lalu dengan harga USD 68.789,63. Jika dilihat dari harga tersebut, artinya Bitcoin sudah turun sebanyak 25 persen.
BACA JUGA: Wow, Anya Geraldine Lakukan Ini Sampai 7 Kali
Banyak yang memprediksi, termasuk salah satu investor Louis Navellier, kebijakan itu bakal membuat Bitcoin cs terus menurun hingga tahun depan.
"Makin cepat The Fed melakukan tapering, maka kita akan melihat volatilitas yang tinggi di pasar saham dan obligasi, dan tentu saja Bitcoin," kata Navellier, dikutip Forbes.
BACA JUGA: Suara Lantang Gatot Nurmantyo, Indonesia Dalam Bahaya
Bahkan pasar kripto diprediksi bisa runtuh tahun 2022 karena kebijakan The Fed tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News