GenPI.co 
GenPI.co - Kondisi market aset kripto dalam beberapa waktu terakhir mengalami banyak tekanan. Alhasil penurunan market terus terjadi dan sejumlah aset kripto masih nyaman berada di zona merah dalam sepekan terakhir.
Di samping itu, pasar crypto juga telah diguncang oleh stablecoin algoritmik dari TerraUSD (UST) yang nilainya runtuh dan gagal menjaga persamaan nilai tukarnya terhadap dolar AS.
Kemudian, LUNA, aset kripto di jaringan Terra juga kehilangan lebih dari 90% dari harga tertingginya.
BACA JUGA: Aset Kripto Masih Kebakaran, Ini Bocoran Gerak Bitcoin dan Solana
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda, menyikapi kondisi market sebagai siklus yang terkadang naik dan turun. Maka, dari itu pelaku pasar perlu menyikapi kondisi ini dengan tenang dan sikap kehati-hatian.
"Pasar modal pun mengalami hal yang serupa. Inflasi pun relatif tetap mendekati level tertinggi. Tidak pernah ada tempat berlindung yang aman, ketika badai sedang dalam kekuatan penuh," kata Teguh dalam keterangan resminya.
BACA JUGA: Bocoran Gerak Kripto, Bitcoin Anjlok ke USD 30.000, Dogecoin?
Teguh menambahkan melihat aksi jual yang luas di market, sepertinya tidak dapat dihindarikan, namun ini bukan saatnya untuk panik. Pasar kripto sebagian besar mulai kembali stabil. Jika pasar modal kembali pulih, diharapkan hal serupa terjadi di kripto.
Ada ketidakpastian lain yang mengganggu sentimen investor secara bersamaan. Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, inflasi yang memburuk, masalah rantai pasokan, fluktuasi harga minyak, pertumbuhan yang melambat di China dan kekhawatiran tentang dampak wabah COVID-19 di sana juga berkontribusi terhadap kecemasan.
"Banyak aset telah naik cukup tinggi dalam beberapa bulan dan tahun terakhir, mungkin sampai-sampai mereka diperdagangkan lebih dari yang seharusnya. Saat situasi sangat tidak pasti seperti sekarang, volatilitas pasar selalu lebih tinggi,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
