Tembus 16,1 Juta, Jumlah Investor Kripto Meroket Hingga 40%

Tembus 16,1 Juta, Jumlah Investor Kripto Meroket Hingga 40% - GenPI.co
Ilustrasi wanita sedang bermain mata uang kripto, termasuk Bitcoin. Foto; Iqbal Afrian/GenPI.co

GenPI.co - BAPPEBTI menyebutkan bahwa total investor kripto sampai akhir Agustus 2022 sudah berjumlah 16,1 juta investor. Jika dibandingkan dengan data pada akhir tahun 2021, total investor kripto Hanya berjumlah 11,2 juta atau naik sekitar 43,75% dalam periode Januari-Agustus 2022.

CEO Indodax, Oscar Darmawan pun memberikan respons terhadap keterangan resmi Bappebti ini. Menurutnya, dengan kenaikan jumlah investor kripto yang cukup signifikan menandakan bahwa investasi pada aset kripto Masih sangat banyak diminati Oleh masyarakat.

“Meskipun di tahun 2022 ini market kripto sedang masuk fase winter, nyatanya peminat investasi kripto Masih banyak yang mana dibuktikan dengan penambahan jumlah investor kripto,” ucap Oscar dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:  Gawat! Harga Kripto Turun, Bitcoin Balik ke Setelan Pabrik

Menurutnya, justru momen di saat market sedang bearish ini bisa dimanfaatkan Oleh investor kripto baik investor lama atau baru untuk mengumpulkan portofolio aset nya dengan harga miring untuk bisa dijual kembali saat harganya naik kembali 2-3 tahun lagi.

"Dengan jumlah investor yang sudah tembus 16,1 juta investor, bukan tidak mungkin di tahun 2023 jumlahnya bisa mencapai 20 juta investor,” jelas Oscar.

BACA JUGA:  Harga Kripto Hari Ini: Bitcoin Masih Turun, Kapan Naik?

Tidak hanya merilis kenaikan jumlah investor, BAPPEBTI juga merilis total nilai transaksi pada Januari—Agustus 2022  yang tercatat sebesar Rp 249,3 triliun.

Meskipun mengalami penurunan lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, Oscar melihat Hal Ini merupakan suatu hal yang wajar.

BACA JUGA:  Makin Suram! Harga Kripto Bitcoin Cs Diramal Amburadul

Indodax sebagai crypto exchange tertua di Indonesia yang sudah berdiri lebih dari delapan tahun sudah mengalami fase market bearish lebih dari satu kali sehingga penurunan Nilai transaksi saat market bearish adalah hal yang wajar apalagi dibandingkan dengan tahun Sebelumnya dimana market Sedang bullish.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya