
Namun, tingkat pertumbuhan tersebut masih terus menimbulkan pertanyaan bahwa, apakah The Fed tidak melakukan yang terbaik untuk mengontrol pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat dari yang diharapkan.
Kedua indikator ekonomi di atas tampaknya mendukung skenario hard-landing (perlambatan ekonomi dalam negeri).
Selain itu di pasar saham terdapat aksi jual saham yang mengakibatkan harganya turun (sell-off) di awal minggu yang dikarenakan khawatir akan resesi yang membayangi.
BACA JUGA: Harga 3 Kripto Penguasa Pasar Naik Hari Ini, Bitcoin Bisa Lebih Tinggi
Hal ini meningkatkan kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi dan lebih lama yang tentunya akan memiliki pengaruh pada pasar crypto.
Pasar crypto masih di tengah berbagai ketidakpastian. Dari peristiwa yang dialami exchange crypto global yang mengakibatkan Fear, Uncertainty, dan Doubt (FUD) masih terus berlanjut.
BACA JUGA: Ternyata September Nggak Ceria Buat Pasar Kripto
Dilihat dari grafik harian, aset crypto BTC telah membuat EMA 21 hari sebagai resistance-nya dan sudah 4 hari BTC berada di bawah garis. Saat ini resistensi BTC berada di US$17.000.
Dalam jangka Panjang, BTC terlihat masih berada pada formasi pola falling wedge, dan terlihat juga pola bearish divergence yang tersembunyi.
BACA JUGA: Pasar Kripto Bergejolak, Ini Strategi Investor Institusi Cari Peluang Profit
Harga BTC tampaknya akan retest di level US$18.000 (moving average 300 minggu) dan level US$19.000 (the upper bound of the channel) dan membentuk bearish leg lainnya menuju level US$15.000.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News