Sebelum Disembelih, Hewan Kurban di Kota Malang Diarak Keliling

Sebelum Disembelih, Hewan Kurban di Kota Malang Diarak Keliling - GenPI.co
Hewan kurban di Malang, Jawa Timur, diarak keliling kampung sebelum disembelih (Foto : Karang Taruna Euforia Temenggungan)

Setiap masyarakat di berbagai wilayah memiliki cara unik dalam memperingati dan memeriahkan Hari raya Idul Adha yang jatuh pada hari ini (11/8/2019). Beragam tradisi unik dan menarik yang turun temurun dilakukan untuk memperingati idul kurban ini seakan dengan mudah kita temui di lingkungan sekitar kita.

Sebagai contohnya ialah Tradisi mengarak hewan kurban sebelum di sembelih yang dilakukan oleh warga Kampung Temenggungan, Kota Malang. Tradisi turun temurun ini dilakukan oleh para pemuda yang tergabung dalam karang taruna “Euforia Temenggungan” sejak puluhan tahun silam. 

Tradisi mengarak hewan kurban ala pemuda kampung Temenggungan ini dilakukan selepas Sholat Id.Puluhan hewan kurban yang  merupakan sumbangan para dermawan di sekitar kampung ini dibariskan sesuai dengan jenisnya. Bukan hanya kambing, hewan berukuran besar seperti sapi pun turut diarak oleh para pemuda desa.

Ketua panitia Idul Kurban desa Temenggungan, Maulana Ababil mengungkapkan jika para generasi muda disini ingin melestarikan tradisi yang telah berjalan puluhan tahun tersebut. Selai itu, adanya arakan hewan ini diharapkan menjadi semangat bagi warga untuk menjalankan ibadah kurban disetiap momen hari raya Idul Adha.

Arakan hewan ini juga dibuat semeriah mungkin. Ratusan peserta yang mengikuti arak arakan pun turut bersamaan melantunkan salawat dan takbir. Sebagian membawa spanduk, balon, hingga petasan.

Layaknya sebuah karnaval, ratusan masyarakat desa Temenggungan juga ikut menyertai, menonton dan ikut memegangi para hewan kurban tersebut. Bahkan, sebagian hewan kurban yang diarak terlihat panik dan berlarian sehinga membuat para panitia yang memeganginya kelabakan dan ikut berlarian memegangi para hewan tersebut. Tentunya ini menjadi keseruan tersendiri bagi seluruh masyarakat Desa Temenggungan ketika hari raya idul adha.

“Soal diarak, ini untuk mempuasakan hewan kurban agar aliran darah yang keluar lancar dan daging jadi segar. Arak-arakan ini juga sudah menjadi tradisi kampung dan para ulama Nahdiatul Ulama di Kampung Temenggungan,” Imbuh Maulana.

Puncaknya, puluhan hewan ini dikumpulkan di masjid setempat dan selanjutnya secara beramai ramai disembelih untuk dibagikan kepada seluruh masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya