Festival Tempo Doeloe

Klenteng Dharma Bhakti: Melepas Pipit Hingga Spot Wisata

Klenteng Dharma Bhakti: Melepas Pipit Hingga Spot Wisata - GenPI.co
Ritual melepas burung pipit di Klenteng Dharma Bhakti

Klenteng Dharma Bhakti berdiri kokoh dalam usia tuanya. Sudah 400 tahun umurnya. Memasuki gerbang, aroma dupa terasa memenuhi udara. Nuansa sakral begitu kental terasa di tempat peribadatan Tri Dharma yang berada di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta utara ini.

Selayaknya Klenteng pada umumnya, warna merah dan aksen emas mendominasi seluruh bangunan yang juga disebut Vihara Jin De Yuan ini. Warga Tionghoa mempercayai, warna merah melambangkan kemakmuran dan membawa rezeki.  Ada juga patung-patung naga yang menjadi ornamen bangunan.

Umat klenteng ini punya sebuah tradisi unik. Sejumlah burung pipit akan dilepaskan dari halaman kleteng. Maknanya dalam, yakni memohon ampunan dan juga salah satu bentuk permintaan kepada Yang Kuasa.

Ayung, salah satu petugas Klenteng Dharma Bhakti mengatakan tradisi melepas burung pipit ini kerap dilakukan tanpa perlu menunggu hari besar. “Biasanya setiap selesai ibadah, ada saja umat yang meminta ritual ini dilakukan,” ujar Ayung kepada GenPI.co, Minggu (11/11).

Pria yang kerap disapa Koh Ayung itu melanjutkan, melepas burung pipit ini ada aturannya. Salah satunya adalah soal jumlah burungnya. “Biasanya juga melepas burung pipit ini juga dihitung dari umur yang memintanya “ tambahnya.

Ritual melepas Burung Pipit ke alam liar, memberikan pengaruh keberuntungan dalam kehidupan. Hal yang dilakukan ini merupakan sikap belas kasih untuk terus menjaga keseimbangan alam.

Tradisi melepas burung  rupanya ini memberi dampak ekonomi bagi warga yang tinggal di sekitar klenteng. Beberapa dari mereka  mencari nafkah dari menjual burung-burung pipit.

Maria Hasibuan adalah satu pedagang burung pipit di kawasan Klenteng Dharma Bhakti. Ia mengaku sudah delapan tahun berjualan di tempat itu. “Saya jual Rp 1.200 per ekor, tapi kalau pada saat Imlek atau hari besarnya orang Tionghoa,  harganya  3.000 rupiah per ekor, biasanya si perhari terjual 1500 ekor , tetapi kalau hari besar bisa mencapai 5000 ekor” ucap nya .

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya