Ekonomi Naik tapi Pengangguran Tinggi, Kok Bisa?

Ekonomi Naik tapi Pengangguran Tinggi, Kok Bisa? - GenPI.co
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. ANTARA FOTO

GenPI.co - Anggota Komisi V DPR RI Hamid Noor Yasin membedah ekonomi Indonesia. Dia menyesalkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 naik 7,07 persen, tetapi pengangguran masih tinggi.

"Sangat disayangkan, tidak disertai penyerapan tenaga kerja yang signifikan, terutama di sektor pertanian," ujar Hamid Noor Yasin melalui keterangan yang diterima GenPI.co, Sabtu (7/8).

Hamid menyebut dalam kondisi ekonomi saat ini, setiap 1 persen pertumbuhannya diperkirakan hanya dapat menyerap 110.000 tenaga kerja. Padahal, pada 2013 setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 270.000 tenaga kerja.

BACA JUGA:  Nah Lho, PDIP Saja Nggak Percaya Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

"Sehingga, keluarnya Indonesia dari resesi ini belum tentu berdampak kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan penyediaan lapangan pekerjaan," tuturnya.

Hamid mengutip data BPS pada Mei 2021, terdapat 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) yang terdampak covid-19.

Jumlah pengangguran karena covid-19 sebanyak 1,62 juta orang. Sementara itu, yang tidak bekerja karena covid-19 sebanyak 1,11 juta orang.

BACA JUGA:  Pak Jokowi, PDIP Bilang Masyarakat Dibohongi Pertumbuhan Ekonomi

Serta penduduk yang bekerja tapi mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 15,72 juta orang.

"Artinya, ada 3,38 juta orang penduduk yang tidak bekerja sama sekali akibat pandemi covid-19 ini," jelasnya.

Legislator dapil Jawa Tengah IV ini meminta pemerintah segera menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai.

Politisi PKS ini berharap dengan penyediaan lapangan kerja dan anggaran ditambahkan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. (*)

BACA JUGA:  Fadli Zon Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tak Mewakili Kenyataan Rakyat

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya