Tembus Rp 15,26 Triliun, Pendapatan Holding BUMN Farmasi Meroket

Tembus Rp 15,26 Triliun, Pendapatan Holding BUMN Farmasi Meroket - GenPI.co
Sejak Januari 2021 - Agustus 2021, Bio Farma telah mendistribusikan vaksin covid-19 sebanyak 129.891.072 dosis. (Foto: Awang/Corcom Bio Farma)

GenPI.co - Pandemi covid-19 menjadi tantangan terbesar Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi.

Holding BUMN Farmasi dibentuk dengan Bio Farma sebagai Induk dan Kimia Farma dan Indofarma sebagai dua anak perusahaan.

Sehingga menjadikannya perusahaan farmasi terbesar, dengan 13 pabrik, 78 jaringan distribusi dan 1.300 jaringan apotek serta 560 laboratorium klinik di Indonesia.

BACA JUGA:  Bahaya Mendekat! Gelombang 3 Covid Siap Terkam Indonesia

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, penataan ulang portofolio produk Holding Bio Farma terutama untuk Kimia Farma dan Indofarma, menjadi prioritas, untuk menjalankan Holding BUMN Farmasi.

Sehingga, pada masa yang akan datang, Kimia Farma dan Indofarma, akan memiliki diversitas dan fokus jenis produk yang berbeda. 

BACA JUGA:  Tegas! Puan Maharani Kritik Sekolah Jadi Klaster Covid-19

"Hal ini kami lakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pemerintah akan obat dan dapat menurunkan harga produk yang saling bersaing," tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (27/9/2021).

Selain itu, Holding BUMN Farmasi (Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma) pada semester I 2021 mengalami peningkatan 164 persen Yoy, dari Rp 5,78 triliun pada tahun 2020, menjadi Rp 15,26 triliun. 

BACA JUGA:  Covid-19 Singapura Bikin Jantung Lemas, Hampir Tembus 2.000 Kasus

Secara detail, pendapatan Bio Farma didapat dari realisasi pendapatan penugasan yang mencapai Rp 8,12 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya