Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik menjadi 2,827 persen pada Kamis (14/4), mencapai titik tertinggi sejak akhir 2018.
Sementara imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun mencapai 2,9 persen.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat keuntungan saham di masa depan menjadi kurang menarik.
BACA JUGA: Wall Street Ditutup Gembira, Saham Apple dan Amazon Gacor
Hal ini khususnya terjadi pada saham-saham teknologi yang tumbuh cepat.
Investor terus menilai tekanan inflasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen negara itu, ukuran utama inflasi, melonjak ke level tertinggi empat dekade pada Maret.
BACA JUGA: Inflasi AS Meroket, Indeks Wall Street Berguguran
Laporan tersebut memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga secara agresif dalam beberapa bulan mendatang.
Pasar ekuitas AS akan ditutup pada Jumat (15/4) untuk memperingati Jumat Agung.
BACA JUGA: Ciamik, Harga Emas Dunia Naik Manfaatkan Penurunan Wall Street
Untuk pekan ini, Dow dan S&P 500 masing-masing tergelincir 0,8 persen dan 2,1 persen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News