GenPI.co 
GenPI.co - Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melonjak pada Rabu (11/5) setelah sempat merosot di sesi sebelumnya.
Kenaikan itu seiring rencana produsen sawit terbesar kedua, Malaysia yang akan memangkas pajak ekspor.
Meski begitu, kenaikan harga sawit masih dibatasi kekhawatiran perlambatan konsumsi di pasar utama China.
BACA JUGA: Malaysia Pangkas Pajak Ekspor, Harga Sawit Global Turun
Kontrak minyak sawit untuk pengiriman Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat MYR 148 atau 2,34 persen menjadi MYR 6.461 (USD 1.476,80) per ton.
"Pasar sebagian besar mengikuti pergerakan eksternal yang mendukung ditambah dengan antisipasi ekspor periode Mei yang kuat," kata salah satu trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
BACA JUGA: Stok CPO Melejit, Harga Sawit Cuma Naik Tipis
Kementerian komoditas Malaysia telah mengusulkan pemotongan pajak ekspor sawit dan akan membatasi mandatory program biodiesel 30 persen (B30).
Hal itu untuk mengisi kekurangan pasokan sawit atau CPO di pasar global.
BACA JUGA: Kebijakan Jokowi akan Berumur Pendek, Ujar Petani Sawit
Sentimen lain yang mendukung kenaikan harga sawit, yaitu ekspor Malaysia selama periode 1-10 Mei menguat 40,3 persen dari periode yang sama bulan sebelumnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
