GenPI.co - Harga sawit atau crude palm oil (CPO) merosot pada akhir perdagangan, Jumat (27/5).
Penurunan itu terjadi jelang pengumuman pemerintah Indonesia yang akan membuka ekspor minyak sawit.
Indonesia sebagai produsen sawit terbesar dunia hingga saat ini belum membuka keran ekspor sawit.
BACA JUGA: Harga Sawit Meroket, Pengamat Buka-bukaan, RI Bisa Untung Banyak
Trader sawit David Ng menuturkan pelaku pasar ambil sikap atas ketidakpastian pasar sawit baru-baru ini.
"Kami menemukan support di MYR 6.200 per ton dan resistance MYR 6.800 per ton," katanya.
BACA JUGA: Anggota DPR Pertanyakan Dana Sawit di BPDPKS
Pada penutupan, kontrak sawit berjangka di Bursa Malaysia Derivatives untuk Juni merosot MYR 208 menjadi MYR 6.879 per ton.
Selanjutnya, kontrak Juli 2022 turun MYR 199 ke MYR 6.692 perton. Kontrak Agustus merosot MYR 180 menjadi MYR 6.353 per ton.
BACA JUGA: Pasar Khawatir Kebijakan DMO RI, Harga Sawit KembalI naik
Sementara itu, kontrak September anjlok MYR 169 ke MYR 6.149 per ton. Kontrak Oktober melemah MYR 163 menjadi MYR MYR 6.043 per ton.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News