Daya Beli Masyarakat Dinilai Jadi Kunci Utama Hadapi Stagflasi

Daya Beli Masyarakat Dinilai Jadi Kunci Utama Hadapi Stagflasi - GenPI.co
Daya Beli Masyarakat Dinilai Jadi Kunci Utama Hadapi Stagflasi - Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir. Foto: Tangkapan layar webinar

Untuk menghadapi tingginya tekanan terhadap daya beli masyarakat, pemerintah juga mengalokasikan sebagian besar anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yakni sebesar Rp154,76 triliun.

"Ini cara-cara untuk mengatasi supply shock sehingga tidak terjadi kenaikan harga, sehingga bank sentral tidak perlu merespon dengan kenaikan suku bunga acuan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala PKAPBN Kemenkeu Wahyu Utomo menjelaskan bahwa peningkatan risiko global berdampak pada penurunan daya beli (konsumsi masyarakat).

BACA JUGA:  Ada Ancaman Resesi Akibat Inflasi, Pemerintah Diminta Bergerak

Maka dari itu, APBN didorong sebagai shock absorber untuk menjaga agar momentum pemulihan ekonomi semakin menguat dan melindungi daya beli masyarakat, sehingga kondisi fiskal perlu dijaga tetap sehat dan berkelanjutan.

"Kebijakan fiskal 2023 tetap ekspansif yang terukur dengan defisit berkisar 2,61 sd 2,85% PDB yang diarahkan untuk peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan” imbuhnya.

BACA JUGA:  Ada Inflasi, Harga Mobil Daihatsu Tidak Serta-merta Naik

Wahyu mengatakan, beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penguatan kualitas SDM, akselarasi pembangunan infrastruktur, pemantapan reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi, revitalisasi industri, pembangunan ekonomi hijau.

"Yang disertai reformasi fiskal yang holistik untuk optimalisasi pendapatan, penguatan spending better dan inovasi pembiayaan," pungkas Wahyu. (*)

BACA JUGA:  Inflasi di Jateng, Upaya Ganjar Pranowo Bisa Bikin Warga Lega

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya