Ekonom Khawatir Inflasi Tembus Dua Digit Pascakenaikan Harga BBM

Ekonom Khawatir Inflasi Tembus Dua Digit Pascakenaikan Harga BBM - GenPI.co
Salah satu pengendara sedang mengisi BBM di SPBU. ANTARA/Aris Wasita

GenPI.co - Ekonom Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Anton Agus Setyawan menyebut sejak awal 2022 hingga saat ini angka inflasi terus memperlihatkan kenaikan.

Bahkan, pada akhir tahun angka inflasi secara nasional bisa mencapai kisaran 6 persen jika tidak terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kontribusi terbesar dari bahan pangan sekitar 11 persen. Kalau ditambah BBM saya khawatir sampai akhir tahun nanti inflasinya tembus dua digit," katanya di Solo, Minggu (4/9/2022).

BACA JUGA:  Demo Tolak BBM Naik, Buruh Bakal Aksi Besar-besaran pada 6 September

Jika kondisi tersebut terjadi, dia memastikan daya beli masyarakat akan tergerus banyak.

Dia menambahkan, belum lagi akumulatif harga BBM, terutama solar bersubsidi karena dipakai bahan bakar logistik yang akan berpengaruh terhadap harga komoditas.

BACA JUGA:  Harga BBM Subsidi Naik di Indonesia, Luhut Bereaksi Begini

"Dampak paling serius adalah dampak inflasi tahunan. Kalau pemerintah punya target pertumbuhan ekonomi 5,43 persen, tapi inflasi dua digit 'kan sama saja," ujarnya.

Selain itu, Anton mengatakan Indonesia perlu segera melakukan diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap harga minyak global.

BACA JUGA:  Erick Thohir Lakukan Ini Demi Minta Pertamina Jaga Pasokan BBM

"Sebetulnya sejak tahun 2008 pemerintah sudah mencanangkan masterplan konversi energi, tidak lagi tergantung pada energi fosil fuel, minyak bumi dan gas," ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya