Indonesia dan ASEAN Tak Perlu Bikin Mata Uang Bersama, Kata Pengamat

Indonesia dan ASEAN Tak Perlu Bikin Mata Uang Bersama, Kata Pengamat - GenPI.co
Pengamat Yose Rizal Damuri mengatakan bila Indonesia dan negara di ASEAN tidak perlu bikin mata uang bersama. (foto: Antara)

GenPI.co - Pengamat Hubungan Internasional Yose Rizal Damuri mengatakan bila Indonesia dan negara di ASEAN tidak perlu bikin mata uang bersama.

Rizal yang juga Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) itu membeberkan alasan kenapa Indonesia dan negara ASEAN belum saatnya membentuk mata uang bersama.

Pasalnya, Rizal menilai mata uang bersama belum terlalu dibutuhkan di ASEAN saat ini, apalagi sejumlah negara di Asia Tenggara kini telah menjalin kerja sama pembayaran berbasis digital yang akan memudahkan pembayaran di kawasan.

BACA JUGA:  Kadin Bantu Ciptakan Sinergi Perkuat UMKM ASEAN

"Saya kira konektivitas pembayaran ini juga sejalan dengan inisiatif multi-tahun ASEAN untuk memiliki sistem pembayaran lintas batas, misalnya QRIS Indonesia dapat digunakan di negara lain," ujar Yose di Jakarta, Selasa (28/2).

Andaikan hal seperti QRIS dapat berkembang menjadi lebih baik dan sistematif, maka uang bersama dinilai tidak perlu di ASEAN.

BACA JUGA:  Ini Alasan Pengamat Optimistis Jokowi Layak Jadi Ketua ASEAN

"Jika itu bisa diimplementasikan dengan sukses, saya kira kita tidak perlu mata uang bersama setidaknya dalam beberapa tahun ke depan," kata dia, menambahkan.

Seperti diketahui, pada November 2022 lima bank sentral di Asia Tenggara sepakat memperkuat dan meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran.

BACA JUGA:  Airlangga: Indonesia Fokus Perkuat Ekonomi Kawasan ASEAN

Kelima bank sentral Asia Tenggara itu adalah Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya