GenPI.co 
GenPI.co - Industri jasa keuangan di Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan positif pada April 2023 dengan likuiditas yang memadai.
Kinerja perbankan tumbuh 1,67 persen atau aset mencapai Rp 921 triliun, sedangkan kredit perbankan tumbuh 7,20 persen, dan kinerja intermediasi perbankan loan to deposit ratio (LDR) berada di level 88,97 persen.
Untuk perbankan syariah, market share pembiayaan mengalami kenaikan dari 8,4 persen pada 2019 menjadi 10,4 persen per April 2023. Pembiayaan perbankan syariah di Jabar mencapai Rp 59,8 triliun dan tumbuh 16,82 persen.
BACA JUGA: Terlilit Utang Pinjol, Pria Mutilasi Wanita Teman Kencannya di Sleman
Sementara itu, Jabar masih menjadi provinsi dengan outstanding pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending terbesar nasional, yakni Rp 13,57 triliun dengan jumlah penerima 4,6 juta rekening.
Kepala OJK Regional 2 Jabar Indarto Budiwitono mengatakan sejak didirikan perusahaan P2P lending telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 147,36 triliun.
BACA JUGA: Penawaran Pinjol Pakai Logo LPS, Masyarakat Diimbau Waspada
"Sejak awal Januari sampai 31 Mei 2023, kami telah memberikan 7.761 layanan berupa 301 pemberian informasi seputar Sektor Jasa Keuangan (SJK), 6.372 pemberian informasi SLIK, dan 1.088 pengaduan SJK," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (19/6/2023).
Indarto menyebut untuk menangani isu perlindungan konsumen sektor jasa keuangan dan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan, pihaknya mendorong program literasi dan inklusi keuangan secara masif.
BACA JUGA: Teriakan Korban Pinjol Ilegal, Bikin Miris
"Hingga 31 Mei 2023, OJK Jabar telah melaksanakan 41 kegiatan edukasi yang menjangkau 5.593 peserta yang sebagian besar dilaksanakan secara tatap muka," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
