Catatan Dahlan Iskan: Sub Kontraktor

Catatan Dahlan Iskan: Sub Kontraktor - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Bangun. Jual. Bangun lagi. Jual lagi. Orang sudah mulai ketagihan jalan tol. Orang mulai mimpi kapan ada jalan tol Bandung-Tasikmalaya.

Atau Tegal-Banyumas. Purwokerto-Yogya. Siantar-Balige. Banjarmasin-Barabai. Pontianak-Mempawah. Makassar-Parepare. Bahkan Mataram ke Timur. Surabaya-Bojonegoro. Kudus-Rembang. Dan banyak lagi.

Bahkan tol dalam kota seperti dari Surabaya Timur ke Surabaya Barat. Maka tidak ada jalan lain kecuali ide lama dilaksanakan. Tol yang sudah jadi segera dijual. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Berlian Panas

Hasilnya untuk membangun tol yang baru. Sekalian agar perusahaan BUMN grup Karya bisa punya uang. Bisa sekalian untuk membayar sub kontraktor yang kini banyak menjerit-nyeri. 

Rasanya rakyat sudah tidak sabar dengan kemacetan. Sub kontraktor juga tidak kuat lagi kalau tidak dibayar. Sudah terlalu lama. Maka di samping menekan perusahaan BUMN untuk membangun jalan tol mereka juga harus didorong untuk mempercepat penjualan tol yang sudah jadi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kota Terkumuh India: Ruwet Indah

PT Hutama Karya yang mendapat penugasan membangun jalan tol di Sumatera sudah melakukan bangun-jual itu. Tapi untuk anggota grup Karya yang lain masih banyak hambatan.

Salah satunya: sulit cari pembeli. Harga yang ditawarkan terlalu mahal. Dulu saya memang berharap agar jalan-jalan tol itu bisa segera dibeli oleh SWF. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ponpes Al Zaytun: Zaytun Sinagog

Waktu itu pemerintah memberikan angin yang sangat sorgawi: begitu banyak negara yang berkomitmen untuk menaruh uang di SWF Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya