Catatan Dahlan Iskan: Pasca TikTok

Catatan Dahlan Iskan: Pasca TikTok - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - SAYA ke pasar Tanah Abang kemarin. Keliling. Masuk ke lorong-lorongnya. Sampai atas. Yang jadi pemandu saya adalah wanita Disway yang sudah Anda kenal.

Sejak Tiktok dilarang jualan, pekan lalu, akhirnya mereka kembali belanja online di aplikasi semacam Shopee. Kurir JNT mengeluh. Sejak Tiktok ditutup paketan mereka sepi. Ini seperti otomatis. Hampir semua transaksi di Tiktok pengirimannya dilakukan oleh JNT.

Sejak larangan itu, penjualan lewat Shopee meningkat. Paketan Shopee menjadi banyak lagi. Shopee punya perusahaan logistik sendiri.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Jag-EV

Tanah Abang memang tidak seramai dulu. Lebih-lebih belakangan ini. Menurut wanita Disway, kelas menengah ke bawah kini tidak punya banyak uang cash. Salah satunya karena  mereka sudah terjerat sistem paylater. 

''Pelanggan saya sendiri yang bilang begitu. Saat bazar. Setiap terima gaji langsung habis. Yakni buat bayar aneka kebutuhan hidup bulan yang lalu. Mereka belanja melalui online sistem pay later. Mulai pulsa HP, token listrik, keperluan bayi, groceries, dan sebagainya. Semua pakai paylater''.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Neraka Akuntan

Bahkan untuk piknik saja, orang Indonesia itu bisa ngutang. Beli tiket pesawat, kereta api, bus, hotel, semua pay later. 

Gak cuma di dalam negeri, pun sampai ke luar negeri. Aplikasi seperti Traveloka menyediakan fasilitas pay later.  Semua hal pay later. Dia terkadang berpikir liar. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pasar Apung

''Jangan-jangan kelak akan ada rumah sakit atau kampus yang bisa menerima pembayaran dengan pay later".

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya