Pemerintah Luncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030

Pemerintah Luncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 - GenPI.co
Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang adalah agenda transformasi digital nasional. Foto: Ekon,go.id

GenPI.co - Pengembangan ekonomi digital berperan katalisator utama dalam mendorong kemajuan perekonomian nasional dan telah ditunjukkan dengan kontribusi terhadap PDB yangn telah mencapai 7,6%-8,7% pada tahun 2022 lalu.

Upaya transformasi ekonomi digital terus dilakukan Pemerintah mengingat Indonesia juga memiliki potensi signifikan yaitu populasi yang besar, pangsa pasar yang luas, adopsi teknologi yang tinggi, dan digitalisasi ekonomi serta keuangan yang terus meningkat.

Sebagai salah satu langkah dalam menavigasi arah transformasi ekonomi digital di Indonesia tersebut, Pemerintah meluncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 di Jakarta, Rabu (6/12). Buku tersebut akan menjadi pedoman bagi K/L dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan pengembangan ekonomi digital serta menjadi rujukan dalam menentukan posisi Indonesia di dunia internasional.

BACA JUGA:  Menko Airlangga: Pemerintah Perketat Impor Komoditas Tertentu untuk Melindungi Masyarakat, UMKM, dan Industri Dalam Negeri

“Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang adalah agenda transformasi digital nasional. Ini sejalan dengan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang didorong Indonesia untuk menjadi satu-satunya ekosistem perjanjian perdagangan dunia yang ada di sektor digital. Buku ini adalah quick wins dan dibagi 3 fase,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara peluncuran Buku Putih tersebut.

Pengembangan ekonomi digital hingga tahun 2045 disiapkan melalui 3 fase yakni Fase Prepare yang dimulai dengan perbaikan pondasi digital dasar guna memastikan masyarakat siap bertransformasi, Fase Transforms sebagai upaya percepatan transformasi guna menciptakan masyarakat dan bisnis yang cerdas, serta Fase Lead dengan mulai menetapkan standar dalam teknologi inovasi di masa mendatang.

BACA JUGA:  Transformasi Digital, Pemerintah Akan Luncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030

Lebih lanjut, untuk mendorong Indonesia ke tahap Lead pada tahun 2045 mendatang terdapat sejumlah aspirasi target yang telah ditetapkan, diantaranya peningkatan daya saing digital Indonesia yang semula berada pada peringkat ke-51 di tahun 2022 menjadi peringkat ke-20 di tahun 2045 serta kontribusi ekonomi digital yang harus mencapai 20% terhadap PDB.

Buku tersebut juga memuat strategi berupa 6 pilar utama pengembangan ekonomi digital. Pertama, di bidang Infrastruktur intervensi akan menyasar perluasan jangkauan penetrasi internet, peningkatan mutu infrastruktur digital, serta peningkatan dalam computing edge. Hingga saat ini, Pemerintah sendiri telah membangun sejumlah infrastruktur digital seperti Jaringan Fiber Optic Palapa Ring yang menghubungkan 57 Kab/Kota, tambahan BTS, hingga pemanfaatan Satelit Multifungsi Satria untuk lokasi 3T.

BACA JUGA:  Menko Airlangga Sebut Kinerja Ekspor Minyak Sawit Paling Moncer

Kemudian pilar kedua pada bidang SDM, intervensi ditujukan menyasar pendidikan formal, pemberdayaan tenaga kerja, dan lifelong learning guna memastikan setiap individu memiliki keterampilan di era digital. Indonesia diprediksi membutuhkan talenta digital hingga 9 Juta dalam 15 tahun mendatang atau 600 ribu setiap tahunnya. Saat ini, Pemerintah terus mendorong peningkatan keterampilan digital masyarakat melalui Prakerja, Digital Talent Scholarship, hingga kolaborasi dengan pihak swasta seperti Apple, Microsoft, dan Amazon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya