Kain Tenun Sambas Usia 100 Tahun Dipamerkan

Kain Tenun Sambas Usia 100 Tahun Dipamerkan - GenPI.co
kain Sambas dipamerkan di acara Tamadun Melayu di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kemarin. (Foto: Milyawati)

Kalimantan Barat memiliki sebuah kain tenun yang khas, yang dikenal dengan nama kain tenun Sambas. Kain-kain dengan umur lebih dari 100 tahun ini dipamerkan di acara Tamadun Melayu di Gedung Daerah,  Tanjungpinang,  Kepulauan Riau, Sabtu (9/3/2019).

Sambas adalah nama sebuah kabupaten di Kalimantan Barat. Kain khas ini biasa di sebut ”Kain Lunggi” karena motif pucuk rebung pada kain tidak bertemu atau menyatu. Didalam tenunan kain Sambas ini terdapat bermacam- macam motif, diantaranya motif Swastika atau motif ragam banji yang dipercaya sebagai simbol yang paling suci dalam kepercayaan agama Hindu. Bentuk dasar motif ini adalah huruf Z atau zig-zag yang dibuat saling berkaitan satu dengan lainnya, motif ini disebut motif ragam banji.

Hendri, Ketua Tenun Tekstil Indonesia Kalimantan Barat mengatakan motif ragam banji merupakan simbol yang dipercaya sebagai warisan sejarah dan budaya. Motif ragam Banji dapat dikatakan sebagai motif tertua, sekitar 4000 tahun lalu.

Baca juga: Di Balik Warna Cerah Batik Pekalongan

"Pada kain motif ragam banji, lebih menonjolkan Pucuk rebung api. Di dalamnya menggunakan motif mawar. Pada tengah kain atau kepala kain ditabur motif tahi lalat atau mata ayam dan ada motif safar peranggi. Kalau orang melayu menyebutnya tampok manggis. Di papan pucuk rebung terdapat motif mawar berturus, maksudnya naik ke atas," pungkas Hendri. 

Kain Tenun Sambas Usia 100 Tahun Dipamerkan

Kain tenun sambas. (foto: Milyawati/GenPI)

Kain Tenun Sambas merupakan kain kebanggaan masyarakat Kabupaten Sambas. Biasanya dipakai pada majelis-majelis perkawinan, musyawarah, menghadiri undangan- undangan dari orang pembesar daerah atau raja, khitanan, dan acara-acara lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya