Festival Lima Gunung XX/2021, Nilai Kemanusiaan di Kala Pandemi

Festival Lima Gunung XX/2021, Nilai Kemanusiaan di Kala Pandemi - GenPI.co
Budayawan Magelang Sutanto Mendut berpidato dalam putaran kedua Festival Lima Gunung XX/2021 bertema "Peradaban Desa" di areal sawah Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (29/8/2021). (ANTARA/Hari Atmoko

GenPI.co - Festival Lima Gunung XX/2021 putaran kedua di persawahan Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu, menjadi ungkapan bersama para seniman petani Komunitas Lima Gunung untuk keselamatan nilai-nilai kemanusiaan dari pandemi Covid-19.

Para perwakilan tokoh komunitas dari kawasan lima gunung yang mengelilingi Kabupaten Magelang itu, melanjutkan festival tahunan secara mandiri mereka dengan jumlah peserta terbatas, sekitar 50 orang.

Mereka juga menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19, terutama terkait dengan pemakaian masker, pengaturan jarak, dan tanpa penonton bersifat massa. Kawasan lima gunung itu, meliputi Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

BACA JUGA:  Garin Nugroho Jadi Juri Festival Sastra Yogyakarta

Festival mereka tahun ini untuk putaran pertama berlangsung di sumber air Tlompak Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang pada 21 Mei 2021.

Puncak lanjutan festival pada Minggu siang, ditandai dengan ungkapan pengharapan dan doa melalui tembang berbahasa Jawa, Dandanggula dan Singgah-Singgah, yang dilantunkan Ketua Komunitas Lima Gunung Supadi Haryanto ditimpali suluk oleh dalang Komunitas Lima Gunung yang juga Kepala Dusun Sudimoro Sih Agung Prasetyo.

BACA JUGA:  Wow, Film yang Dibintangi Reza Rahadian Tayang di Festival Dunia

Keduanya memainkan performa di areal persawahan diiringi suara macam-macam satwa yang disajikan secara bersahut-sahutan oleh anak-anak dusun setempat, sambil tetap memegang properti wayang gunungan.

"Semoga kita semua melewati pandemi dengan selamat. Warga Sudimoro, warga Baleagung, dan Komunitas Lima Gunung dan kita semua berolah rahayu," demikian sepenggal terjemahan suluk yang disajikan dalang Sih Agung.

BACA JUGA:  Film Indonesia Ini Bakal Tayang di Toronto Film Festival 2021!

Hadir pada putaran kedua festival itu, antara lain budayawan Magelang yang juga perintis Komunitas Lima Gunung, sekitar dua dasa warsa lalu, Sutanto Mendut, Kepala Desa Baleagung (Kecamatan Grabag) Nur Muhammad Solikhin, dan penari berasal dari Equador yang sekitar dua tahun terakhir di Indonesia, Cristina Duque.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya