
“Terutama di wilayah Sumatera bagian Utara (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) dan wilayah Ambon (Maluku),” kata dia.
Menurut Agie, kondisi ini disebabkan oleh aktivitas beberapa gelombang atmosfer, seperti MJO (Madden Julian Oscillation) yang sejak 3 Juli ini memasuki kuadran 3 (Samudera Hindia).
“Gelombang atmosfer yang selalu bergerak ke arah timur ini secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan jumlah uap air,” ucapnya. (ant)
BACA JUGA: Peringatan BMKG, Hujan Lebat dan Waspada Gelombang Tinggi
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News