Liputan Khusus

Mudik, Harga Mati Demi Menatap Keluarga

Mudik, Harga Mati Demi Menatap Keluarga - GenPI.co

Persiapan selanjutnya yang tak kalah penting adalah perbekalan yang cukup. Baik makanan dan minuman dipastikan benar-benar harus full, sehingga saat terjadi kemacetan tidak perlu lagi bingung turun dan mencari warung makan. 

Untuk makanan ia selalu membawa camilan ringan, berupa snack, kue kering buah-buahan dan tak lupa makanan berat.

Selain perbekalan makanan, Marmi selalu rajin melakukan pengecekan terhadap barang bawaan anggota keluarganya. Termasuk seragam lebaran yang nantinya dipakai saat bertemu keluarga besar di Solo dan Ngawi. Disamping persiapan lain seperti obat-obatan dan uang.

Tradisi mudik keluarga Arief ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Mengaca dari pengalaman sebelumnya, Arief sebagai kepala keluarga sekaligus sopir juga menyiapkan fisiknya agar tetap fit saat diperjalanan. 

“Selain drivernya , kita menjaga kendaraan juga, jadi dari sini ke Solo minimal dua kali istirahat itu untuk mengistirahatkan kendaraan biar nggak terlalu panas,” terangnya.

Setiap kali berhenti di rest area, ia juga selalu rajin mengecek kondisi mobil seperti membuka kap depan untuk cek air radiator. Tahun ini ia yakin kondisi lalu lintas akan lebih lancar dari tahun sebelumnya. Terlebih dengan akses Tol Trans Jawa, Semarang-Salatiga-Solo-Ngawi akan mempercepat laju kendaraan.

“Sudah saya lihat lewat TV dan media yang lain. Kayaknya sudah serius dipersiapkan sih (jalan tol) mudah-mudahan semuanya lancar selamat sampai tujuan,” ungkapnya.

Mudik, Harga Mati Demi Menatap Keluarga
Arief dan keluarga bersiap mudik dari Bekasi dengan tujuan Solo, Jawa Tengah, menggunakan kendaraan pribadi roda empat.

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya