Ini Sejarah Orang Paser, Penghuni Kabupaten Penajam Paser Utara

Ini Sejarah Orang Paser, Penghuni Kabupaten Penajam Paser Utara - GenPI.co
Keraton Kesultanan Paser. (Foto: sultanindonesieblog.wordpress.com)

Orang Paser berbicara dalam bahasa Paser yang mirip dengan bahasa suku Dayak. Karena itu ada yang menyakini bahwa orang Paser adalah orang Dayak namun yang tinggal di Pesisir dan merupakan cabang dari suku Dayak Ot Danum. Namun sebagian lain menganggap suku Paser adalah suku tersendiri.

Sebagai suku tersendiri, Suku Paser memiliki beberapa cabang, yaitu Paser Pematang, Paser Modang, Paser Telake, Paser Migi, Paser Mayang, Paser Balik, (warga asli Balikpapan), dan Paser Hadang.

Di masa modern, dikabarkan bahwa kebanyakan anggota sub suku Balik meninggalkan kota Balikpapan dan berpindah ke daerah pedalaman. Itu sebabnya hanyase kelompok kecil masyarakat Paser Balik saja yang mendiami  Balikpapan.

Walau nampak seperti menjauhi keramaian, sebenarnya hal itu dilatari masa lalu yang panjang dan bergejolak. Syahdan di sebuah masa,  Suku Paser Balik memegang kekuasaan yang cukup besar di bawah Kesultanan Sadurangas dengan pucuk pimpinan adalan seprang perempuan. Mereka tak  hanya mengendalikan daerah mereka namun juga sampai menaklukan daerah Tanah Bumbu yang berada jauh di selatan.

Kesultanan Sedurangas berdiri pada tahun 1516, sebelumnya Kesultanan  ini dikenal dengan nama Kerajaan Paser. Sedurangas didirikan dan dipimpin untuk pertama kali oleh seorang perempuan bernama Putri Di Dalam Petung. Wilayahnya meliputi kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, dan Pamukan.

Putri Di Dalam Petung menurunkan para sultan penguasa Paser. Tercatat ada 18 penguasa Kesultanan Paser dari mulai berdirinya di tahun 1516 sampai ke penguasa terakhir yaitu Pangeran Mangku Jaya Kesuma yang bertahta pada tahun 1900-1906.

Sepanjang sejarahnya yang terbentang selama 360 tahun itu, Paser mengalami pasang surut. Pernah berdiri sendiri namun pernah pula menjadi bagian dari kekausaan lain, seperti Banjar, Gowa, Wajo, Belanda, dan Inggris.

Sultan Muhammad Ali Alamsyah yang berkuasa pada 1880 sampai 1897 adalah penguasa pertama di Paser yang berani menentang Belanda. Tindakannya itu membuat dirinya diasingkan oleh Belanda ke Banjarmasin sampai akhir hayatnya. Tidak lama setelahnya, warga Paser bangkit dan angkat senjata melawan Belanda. Perlawanan itu berlangsung dari tahun 1906 sampai tahun 1918.

Kini Suku Paser telah menjadi bagian dari Indonesia dan sekarang mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah bagi ibukota baru Indonesia.

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya