Penyandang Disabilitas Wonosobo Dilatih Bikin Batik Ciprat

Penyandang Disabilitas Wonosobo Dilatih Bikin Batik Ciprat - GenPI.co
Batik ciprat kreasi anak-anak penyandang disabilitas desa maron dan Tlogo, Wonosobo. (Foto: Foto : Ihsan Seroja)

Ihsan Seroja, penggerak pemuda setempat mengungkapkan, BBRSPDI kemudian menindaklanjuti  dengan melakukan pendataan lanjut dan menemukan 20 anak yang dilatih untuk keahlian membatik.

“Setelah pendataan terhadap anak penyandang disabilitas di desa Maron dan Tlogo, selang satu bulan kemudian BBRSPDI mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat kedua desa itu untuk membentuk sebuah organisasi yang menaungi mereka dengan nama KSM Tali,” ungkap Ihsan, Selasa (27/8).

Dibantu para pendamping yakni dari unsur TKSK,  Perangkat Desa, dan staf, lalu terpilihlah kegiatan membatik khususnya batik ciprat. Ihsan beranggapan, hal itu relatif mudah dikerjakan oleh mereka karena yang tekendala masalah keterbatasan

“Kegiatan yg dilakukan KSM Tali Kasih terfokus pada batik ciprat sepenuhmya mendapatkan suplay bahan secara gratis dari BBRSPDI Temanggung,” jelasnya.

Pendampingan, lanjutnya, dilakukan selama kurang lebih dua tahun dan akan dilepas setelah mereka bisa mandiri. 

Ihsan melajutkan, program transfer ilmu batik ciprat kepada anak-anak penyandang disabilitas itu terkendala dengan tempat untuk berkegiatan.  Selama ini masih menumpang di Gedung Sanggar Belajar yang ditempati anak-anak PAUD desa setempat. 

Namun, setidaknya dari sisi peralatan sudah dinilai optimal untuk produksi. Bahan yang digunakan dalam membuat batik di antaranya alat pembentang kain dari pipa PVC, kuas, spon, lilin, Kompor listrik, pewarna Remasol, kain, pengunci warna,kompor gas, panci.

“Selama ini, KSM dengan kegiatan membuat batik ciprat telah mendapatkan perhatian termasuk dari CSR PT Indonesia Power (PLTA) Garung dengan bantuan modal senilai Rp5,5 juta. Kami sudah mulai memasarkan produk dengan ukuran kain yang kami buat yaitu 210cm,” imbuh Wahyu Adi, salah satu pendamping.

Sementara dari  sisi pemasaran batik ciprat, kini masih melalui sistem pesanan.  Untuk meningkatkan penjualan,  bahkan pihak pendamping belum lama ini juga menggelar pemotretan bersama para model berikut tata rias dan fotografer professional.

“Untuk harga batik ciprat kreasi penyandang disabilitas ini mulai dari 125 ribu sampai 150 ribu rupiah tergantung motif dan tingkat kesulitannya,” tandas Wahyu.

Video heboh hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya