
Pada saat ini, sekitar 75 persen remaja memiliki akses ke smartphone, yang berarti itu adalah perangkat umum yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi anak-anak dari setiap latar belakang ras dan sosial ekonomi.
Di manapun smartphone seseorang, saat ini menjalani sebagian besar hidup mereka untuk online. Tentu itu yang akan menjelaskan penurunan signifikan dalam kehidupan sosial mereka di luar rumah mereka.
Di sisi lain, ada keuntungan biologis secara emosional kita. Selama masa remaja, otak sangat plastis, artinya memiliki kemampuan yang meningkat untuk belajar dan memproses informasi dan beradaptasi dengan perubahan.
Begitu otak mencapai usia dewasa, otak menjadi fokus pada kontrol impuls dan efisiensi, itulah sebabnya orang dewasa cenderung membuat keputusan yang lebih rasional dan menghindari risiko daripada siswa sekolah menengah.
Baca juga:
Jeff Bezos, Milyuner Dunia dengan Naluri Bisnis Sejak Remaja
Salut, Remaja Asal Makassar Menangkan Lomba Komik UNICEF
Penelitian telah menunjukkan bahwa menunda tonggak masa dewasa dapat menyebabkan metaplastisitas, sehingga otak dapat belajar dengan lebih mudah pada usia ke 20-an seseorang. "Otak remaja sangat sensitif terhadap umpan balik," Ujar Sabine Peters, asisten profesor psikologi perkembangan dan pendidikan dari Universitas Leiden, menjelaskan. "Usia itu seperti memiliki waktu yang ideal untuk memperoleh dan menyimpan informasi baru.".
Kita semua sebaiknya mempertimbangkan untuk mengikuti jejak mereka. Memberi orang-orang muda lebih banyak waktu untuk menemukan tempat yang mereka sukai di dunia hingga mereka menjadi orang dewasa yang lebih stabil secara emosional.
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News