
GenPI.co - Banyak psikoterapis setuju bahwa rasa malu adalah salah satu aspek yang paling merusak dari kekerasan seksual pada anak.
Rasa malu yang ditanggung anak bisa sangat menghancurkan, menciptakan luka yang akan bertahan seumur hidup.
Anak yang menjadi korban kekerasan seksual mengalami kesulitan mengeksternalisasi pelecehan, yang menyebabkan mereka menyalahkan diri sendiri.
BACA JUGA: 3 Cara yang Perlu Dilakukan Orang Tua untuk Meningkatkan Kreativitas Anak
Mengubah keyakinan ini adalah salah satu tugas tersulit yang bisa dihadapi korban.
Terima kenyataan
Sangat sulit untuk membiarkan anak menghadapi kebenaran tentang pelecehan seksual yang dia alami.
BACA JUGA: Konsumsi Gula Berlebih saat Hamil Picu Anak Lahir dengan Asma, Waspada!
Tentu anak akan sulit menerima bahwa seseorang yang dia kenal baik dapat tega berbuat sedemikian rupa.
Mungkin juga sulit untuk memercayai ingatan tentang kekerasan seksual. Ingatan ini sering tidak jelas dan mungkin tampak sulit dipercaya, menyebabkan anak meragukan diri sendiri dan takut membuat tuduhan palsu.
Jangan biarkan anak menyalahkan dirinya
BACA JUGA: 5 Tanda Anak Diasuh oleh Orang Tua yang Suka Mengkritik
Anak harus memahami bahwa apa pun situasinya, anak tidak melakukan kesalahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News