GenPI.co - Sebagai bahasa cinta, sentuhan muncul sebagai komunikator emosi, keinginan, dan keintiman yang diam namun kuat.
Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychology menunjukkan bahwa kekurangan sentuhan bahkan dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan penyakit fisik.
Bahkan, bentuk sentuhan yang paling platonis pun merupakan elemen penting dalam mengikat pasangan romantis dan membina hubungan emosional yang lebih dalam.
BACA JUGA: 3 Tanda Umum Pasangan Belum Dewasa Secara Emosional
Ilmu pengetahuan telah lama menyadari dampak besar dari sentuhan terhadap kesejahteraan fisiologis.
Semuanya dimulai dengan hormon yang disebut oksitosin, yang sering disebut “hormon cinta” atau “hormon pelukan”.
BACA JUGA: 3 Zodiak yang Cinta Habis-habisan ke Pasangan
Dilepaskan di otak pada saat-saat keintiman fisik, oksitosin memainkan peran penting dalam membentuk ikatan emosional antar pasangan.
Ini meningkatkan perasaan percaya, kasih sayang, dan keterikatan, menciptakan rasa aman dan kedekatan.
BACA JUGA: 3 Tanda Pasangan Breadcrumbing, Hubungan Asmara Terancam Pupus
Manfaat sentuhan lebih jauh lagi. Penelitian telah menunjukkan bagaimana sentuhan antarpribadi berkontribusi terhadap penurunan respons stres dengan memperlambat detak jantung dan tekanan darah sekaligus mengurangi produksi kortisol, hormon yang terkait dengan stres.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News