2. Menyalahkan tidak membantu
Beberapa orang tua menyalahkan diri sendiri atas perilaku menyimpang yang tiba-tiba terjadi pada anaknya.
Sejumlah pembangkangan merupakan kebutuhan pembangunan. Bukan berarti, sebagai orang tua kita melakukan kesalahan.
Alasan lain untuk perilaku argumentatif adalah keinginan anak untuk menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebayanya.
BACA JUGA: Gabungan Seniman Ganjar Perkenalkan Masa Remaja 90-an Lewat Depok Street Fashion
Disukai oleh teman-temannya dapat menjadi hal terpenting dalam kehidupan seorang remaja, dan ini mungkin menjadi alasan para remaja berjuang keras untuk mendapatkan pakaian yang diinginkan atau pesta yang ingin dihadiri.
3. Cobalah untuk tidak menjadi kewalahan secara emosional
Ini adalah hal yang sulit untuk dicapai. Orang tua mungkin menjadi sama emosionalnya dengan anak, yang dapat memperburuk situasi dengan cepat.
BACA JUGA: Perubahan Iklim Menimbulkan Dampak Kesehatan Mental bagi Anak-anak dan Remaja
Kuncinya adalah menyadari bahwa orang tualah yang mempunyai otoritas. Kewenangan tersebut dapat ditantang, namun jika orang tua tidak membiarkan diri terbebani secara emosional, mudah-mudahan anak remaja akan sejalan.
Makin sedikit orang tua terjebak secara emosional, makin sulit bagi remaja untuk menambah masalah. (*)
BACA JUGA: Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak dan Remaja pada Era Modern
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News