3 Cara Orang Tua Berkomunikasi dengan Empati dan Niat Kolaboratif kepada Anak

3 Cara Orang Tua Berkomunikasi dengan Empati dan Niat Kolaboratif kepada Anak - GenPI.co
Ketika orang tua melihat anak menghadapi kesulitan, hal ini dapat menimbulkan perasaan empati, ketidakberdayaan, dan rasa bersalah. Foto: envato elements/Prostock-studio

GenPI.co - Ketika orang tua melihat anak menghadapi kesulitan, hal ini dapat menimbulkan perasaan empati, ketidakberdayaan, dan rasa bersalah.

Orang tua merasa terjebak ketika harus mencoba menjalin hubungan yang bermakna dengan anak yang sudah dewasa.

Dilansir Psychology Today, berkomunikasi dengan anak dewasa yang mengalami kesulitan tentang situasi mereka memerlukan kepekaan dan empati.

1. Menjelajahi Masalah

BACA JUGA:  5 Cara Mengasuh Anak yang Diterapkan Orang Tua di Jepang

Tahap pertama dalam berdiskusi yang sehat adalah memiliki sikap tidak menghakimi dan ingin tahu.

Orang tua perlu mengungkapkan kekhawatirannya sambil memberi tahu anak bahwa orang tuanya ada di sana untuk mendukungnya secara emosional.

BACA JUGA:  5 Rahasia Membesarkan Anak yang Cerdas dan Penuh Rasa Percaya Diri

Orang tua akan menemukan bahwa kecemasan dapat dikurangi dengan berfokus pada mendengarkan secara aktif dan memvalidasi perasaan anak.

2. Pemecahan Masalah Secara Kolaboratif

Orang tua perlu belajar melatih empati dan pengertian saat berinteraksi dengan anak.

BACA JUGA:  Rekomendasi Camilan Sehat untuk Anak yang Memenuhi Nutrisi

Alih-alih secara refleks menyalahkan anak atas pilihannya, orang tua harus belajar untuk dengan lembut menawarkan kerja sama dalam mencari solusi sambil menghindari penggunaan bahasa yang menuduh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya