Dengan mencontohkan komunikasi yang saling menghormati, orang tua mengajarkan pelajaran berharga tentang pengaturan emosi dan penyelesaian konflik, keterampilan penting untuk menghadapi tantangan hidup.
2. Menerima kesalahan
Dalam perjalanan pembelajaran dan pertumbuhan, kesalahan tidak bisa dihindari dan, yang lebih penting, sangat berharga.
Sebagai orang tua, tidak terus-menerus mengoreksi setiap gerakan anak memberi mereka ruang untuk belajar dari pengalamannya dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
BACA JUGA: Asupan Makanan yang Tepat untuk Anak Batuk Pilek Biasa
Mendorong pola pikir berkembang, yang memandang tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan bukan kegagalan, adalah kunci untuk membangun ketahanan dan kemampuan beradaptasi pada anak-anak.
Ketika anak-anak dibiarkan melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut, mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan ketekunan.
BACA JUGA: Daya Tubuh Anak Saat Puasa Terjaga Jika Konsumsi Susu yang Tepat
Dengan mengubah kesalahan sebagai kesempatan belajar, orang tua menanamkan kecintaan seumur hidup terhadap pembelajaran dan eksplorasi pada anak-anak mereka, sehingga memupuk perkembangan otak yang sehat.
3. Menghargai keunikan
Setiap anak itu unik, dengan bakat, minat, dan ciri kepribadiannya masing-masing. Sebagai orang tua, penting untuk menghindari jebakan perbandingan dan justru merayakan kualitas individu setiap anak.
BACA JUGA: Tips Menangani Gejala Batuk Pilek Biasa pada Anak Bayi, Oleskan Balsem
Perbandingan dapat menimbulkan kebencian dan melemahkan harga diri, sehingga menghambat perkembangan otak yang sehat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News