
Karya-karya ini erat kaitannya dengan peran teknologi dan desain konseptual, misalnya dengan penggunaan 3D printing hingga penggunaan media sosial sebagai media promosi serta pembuatan yang mempertimbangkan minat dan kebutuhan masyarakat.
Pada tahun sebelumnya, para profesional industri yang diundang sebagai juri memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas dan ide kreatif dari setiap koleksi.
President Director ESMOD Jakarta, Ibu Maya, menyampaikan apresiasi mendalam kepada JF3 atas kerja sama yang telah dilakukan selama 20 tahun sejak berdirinya JF3 pada tahun 2004.
BACA JUGA: Tampil di JF3, Ernesto Abram Bangkitkan Kejayaan Sriwijaya Lewat Koleksi Spirit of Revival
Dukungan ESMOD Jakarta terhadap perjalanan panjang JF3 dilandasi oleh keyakinan Ibu Maya bahwa pendidikan dan praktik industri harus berjalan beriringan.
"Kami berkomitmen untuk terus membangun koneksi yang kuat dengan para profesional di industri mode," ujar Ibu Maya dari rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (2/8).
BACA JUGA: JF3 Kolaborasi dengan DRP Paris Hadirkan Festival Budaya Urban dan Street Culture di Jakarta
Sebagai pionir dalam pendidikan mode di Indonesia, ESMOD Jakarta menjalin kerja sama dengan JF3 tidak hanya untuk memberikan exposure yang lebih besar kepada para mahasiswa dan lulusan ESMOD Jakarta di panggung nasional, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka dengan keterampilan praktis yang mereka butuhkan.
Nathalia Gunarian selaku Vice Director Academic menyampaikan bahwa show pada JF3 yang diselenggarakan oleh ESMOD Jakarta untuk para alumni merupakan ajang yang tepat untuk mengembangkan portofolio.
BACA JUGA: JF3 Fashion Festival 2024: Merayakan 2 Dekade Kontribusi untuk Industri Mode Indonesia
"Tema 'Neo Designer' ini mencerminkan komitmen kami dalam mendukung dan mempromosikan inovasi serta kreativitas dari para lulusan kami," ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News