Hari Pahlawan: Bahasa Asing Rohana Bikin Geleng-geleng Kepala

Hari Pahlawan: Bahasa Asing Rohana Bikin Geleng-geleng Kepala - GenPI.co
Rohana Kuddus (foto: padangkita.com)

Sampai kini Amai Setia masih berdiri di Koto Gadang.

Dia lalu menikah dengan seorang notaris bernama Abdul Kuddus, sehingga kemudian dikenal dengan nama Rohana Kuddus. 

Kepada suaminya Rohana curhat tentang keinginannya terpendamnya. 

"Kalau hanya mengajar, yang bertambah pintar hanya murid-murid saya saja. Saya ingin sekali berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan kaum perempuan di daerah lain sehingga bisa membantu lebih banyak lagi," ujar Rohana dalam 'Rohana Kudus, Wartawan Perempuan Pertama Indonesia' karya Fitriyanti seperti dilansir dari Historia.

Keinginanya itu lalu dia sampaikan melalui surat kepada Pempimpin Redaksi surat kabar Oetusan Melajoe Datuk Sutan Maharadja. Dia mengusulkan kepada Sutan Maharadja supaya memberi ruang bagi tulisan perempuan. 

Mereka akhirnya bekerja sama dengan bantuan putri Datul Sultan Maharadja, yakni Ratna Juwita Zubaidah. Bersama menerbitkan surat kabar Soenting Melajoe pada 19 Juli 1912, dengan pembagian tugas Ratna menulis artikel dan mengurus keperluan Soenting Melajoe di Padang, sedangkan Rohana yang tetap di Koto Gadang karena tidak bisa meninggalkan Amai Setia, tetap menulis. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya