Kamar Saksi Bisu Perbuatan Melvin, Hatiku Hancur

Kamar Saksi Bisu Perbuatan Melvin, Hatiku Hancur - GenPI.co
Ilustrasi wanita menangis. Foto: NomadSoul1/Elementsenvato

"Bukan. Aku abis pijat," jawabnya dengan nada datar.

"Oh, gitu. Nama tempatnya apa? Kenapa harus jauh- jauh ke sana?" tanyaku lagi

"Ya adalah nama tempatnya pokoknya," tutur Melvin.

Kami berdebat panjang. Dia terus melontarkan pernyataan yang tak kuketahui. Aku memang polos. Aku pun terus bertanya. Melvin akhirnya menceritakan semuanya dengan detail.

"Aku ke sana pijet plus-plus. Aku pusing banget. Aku nggak tahu kenapa merasa hidupku tertekan. Kerjaan, keluarga, kamu juga. Mau pecah rasanya kepalaku," keluhnya.

Aku terkejut. Tak kusangka dia seperti itu. Aku tadi cemas memikirkannya. Aku kelimpungan mencarinya. Dia ternyata sedang enak-enakan di kamar dengan terapis.

Hatiku hancur. Berkeping-keping. Tidak berbentuk. Cobaan apa lagi ini? Aku terdiam. Membisu. Laki-laki yang biasanya sangat baik ternyata berbuat seperti itu.

"Hei, makasih buat semuanya, ya. Aku nggak mau dengar apa pun lagi. Lebih baik kita urus hidup kita masing-masing mulai sekarang. Bye,” aku langsung megakhiri percakapan kami. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya