GenPI.co 
GenPI.co - Hampir setiap orang yang tak lepas dari gadget, beranggapan bahwa mengisi daya ponselnya harus 100% untuk menunjang aktivitas komunikasinya. Ternyata, isi ulang sampai 100% cara tersebut salah.
Pada dasarnya semua ponsel itu sama, akan semakin turun seiring dengan pemakaian. Tetapi, cara isi ulang sangat berpengaruh terhadap masa pakainya.
Pakar teknologi baterai asal Jerman mengklaim, bahwa jutaan orang selama ini tidak menyadari cara mereka mengisi ulang baterai itu salah.
Ironisnya, produsen ponsel raksasa seperti Apple, Samsung dan lainnya juga tidak pernah mengedukasi pengguna dengan benar.
“Kalau kalian ingin daya ponsel sampai 100% dan menjaga untuk tetap di 100%, maka yang sering dilakukan adalah mengisi daya sepanjang malam. Ini punya dampak negatif terhadap usia baterai,” kata Dominik Schulte, Direktur Utama untuk BatterieIngenieure. Perusahaan yang bergerak dibidang teknologi baterai.
Semua baterai jenis lithium-ion itu sama. Punya kapasitas dan daya simpan yang akan terus menurun saat dipakai. Pembedanya mungkin seberapa lama daya simpannya akan bertahan.
BACA JUGA : Virus Corona Tak Pengaruhi Stok Ponsel Samsung Di Indonesia
Tapi, sepertinya produsen ponsel seakan tidak peduli soal itu. Mereka masih beranggapan, bahwa teknologi ponsel saat ini sudah bisa mencegah overcharging, alias isi ulang berlebih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
