Tiba-tiba telepon seluler Bima berbunyi.
"Sayang, bentar, ya. Aku terima telepon dulu," ujar Bima sambil pergi meninggalkanku.
Aku sendiri. Menahan dentuman di dada yang kuat. Hatiku panas meskipun aku tidak tahu siapa yang menelepon Bima. Namun, hati kecil tidak bisa dibohongi.
"Dari siapa?" tanyaku setelah Bima kembali
"Bella,"
"Oh. Dia nanyain kamu di mana? Atau apa? Bella tahu nggak?” aku langsung memberondong Bima dengan serentetan pertanyaan.
Jika mendengar intonasiku, kalian pasti tahu apa yang sedang kurasakan dalam hati.
"Enggak. Ngingetin makan doang. Udah, ya, jangan bahas dia kalau misalnya aku lagi sama kamu. Bikin badmood," tutur Bima
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News