DEAR DIARY

Jerry, Terima Kasih Telah Menjadi Malaikat Pendengar Suara Hatiku

Jerry, Terima Kasih Telah Menjadi Malaikat Pendengar Suara Hatiku - GenPI.co
Terima Kasih Jerry, Telah Menjadi Malaikat Pendengar Suara Hatiku. Foto: Pixabay

GenPI.co - Di tengah padatnya ibu kota, terdapat sebuah taman yang sering kali aku kunjungi terletak dekat dengan rumahku. Taman Suropa, tempat yang indah ditumbuhi pepohonan tinggi. Enggak cuma itu saja, terdapat air mancur yang cukup besar sehingga membuat suasana taman tampak lebih asri.

Di tempat inilah pertama kali aku bertemu dengannya. Ia berbeda dengan yang lainnya. Ia memperlakukan aku sangat spesial sampai-sampai aku merasa ia adalah orang yang dikirimkan Tuhan untuk menemaniku.

BACA JUGAAkan Aku Ingat Betul Sentuhanmu di Pantai Tak Bertuan Itu

"Maaf, kamu tau jalan ini enggak? Aku pendatang jadi masih buta Jakarta," tanya pria asing berkulit putih padaku.

Aku tidak bisa menjawabnya, karena buru- buru untuk pulang. Aku mengambil handphone yang digunakan untuk menunjukkan alamat yang ditanya padaku dan meninggalkan nomor handphone di situ lengkap dengan nama panggilanku, Melissa. Setelah itu, aku meninggalkannya pergi pulang.

Tidak lama kemudian, ia menghubungiku dengan pertanyaan yang sama. Rupanya, ia adalah seorang perantau dari Manado untuk mencari pekerjaan. Sebisa mungkin aku membalas selengkap mungkin apa yang menjadi pertanyaan darinya.

Begitulah kira-kira pertama kalinya aku bertemu dan berkenalan dengan Jerry. Hingga saat ini aku masih berkomunikasi dengannya hingga 3 bulan setelah pertemuan itu. Banyak sekali yang diceritakan, bertukar pendapat dan nyatanya kami memiliki beberapa kesukaan yang sama.

"Besok jadikan? Enggak sabar buat ketemu kamu," ucap Jerry melalui pesan singkat mengajak aku bertemu untuk pertama kalinya.

"Iya, sampai jumpa di Sweet Cafe jam 2 siang ya," balasku.

Sesampainya di cafe, rasanya aku sangat bahagia. Banyak orang di cafe ini datang bersama dengan pasangannya. Demikian juga dengan aku yang tidak akan sendiri lagi duduk di cafe.

Aku menunggu Jerry untuk datang, pesan terakhirku pun belum juga dibalas olehnya. Hingga akhirnya salah satu pelayan datang mendekatiku untuk menanyakan ingin memesan apa. Aku memilih 2 macaron red velvet dan sweet ice tea sambil menunjuk buku menu.

Aku menunggu Jerry selama 2 jam. Tiba- tiba Jerry meneleponku, aku kecewa sekaligus bingung bagaimana menjawab telepon. Sampai akhirnya memutuskan untuk menerima teleponnya.

"Halo Mel, kamu di mana? Aduh, sori banget aku telat ya aku bakalan ke sana sekarang," ucap Jerry

"Aaaaa..aaaa" jawabku.

"Apa mel? Aku enggak mengerti apa maksud kamu," tanyanya bingung. Orang di sekitar memperhatikan aku, sangat malu menjadi pusat perhatian. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku langsung mematikan telepon darinya.

"Oh maaf kak, aku nggak tau kalau kakak enggak bisa ngomong. Bisa tulis di sini aja kak," ucap pelayan sambil menyodorkan sebuah kertas dan pulpen.

"Aku harus pergi," tulisku di atas kertas tersebut dan pergi meninggalkan kafe tersebut.

Aku memutuskan untuk pergi ke tempat biasa menenangkan diri. Aku hanya bisa menangis karena terlalu berharap pada apa yang aku inginkan. Apa aku salah ingin menjadi wanita pada umumnya? Aku tidak bisa berhenti menundukan kepala karena malu.

Belum lama aku sampai di tempat biasa aku menyendiri, ada seorang menghampiri terlihat dari kaki yang berdiri tepat dihadapanku saat duduk di bangku. Orang tersebut perlahan mengangkat kepalaku dengan perlahan.

"Maaf aku aku terlambat. Maaf bikin kamu kecewa ada hal yang harus aku hapalin sepanjang malam" ucap Jerry.

"Melissa tolong liat aku," lanjutnya. Aku pun berusaha memandang Jerry.

"Aku tau kamu pasti sudah menunggu. Maaf aku enggak bisa janji bikin kamu bahagia, tapi aku mau berjanji ada untuk kamu kapan pun kamu butuh aku," kata Jerry dengan menggunakan bahasa tunawicara.

Aku sangat kaget melihatnya. Tentu saja aku mengerti apa yang Jerry ungkapkan. Rasanya, Tuhan benar-benar mengirimkan aku malaikat untuk terus menemani aku.

BACA JUGAHati Selly Hancur di Tanah Perantauan Sang Kekasih

Memang aku tidak terlahir seperti wanita pada umumnya karena kekurangan aku ini. Tapi setidaknya aku bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang seperti banyak wanita di luar sana. Terima kasih Jerry, kamu bisa mendengar apa yang aku ucapkan melalui hati. (*)

Tonton Video viral berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya