Mau Menikmati Bunga Sakura, Ke Pulau Sumba Saja

Mau Menikmati Bunga Sakura, Ke Pulau Sumba Saja - GenPI.co

SUMBA TIMUR – Siapa yang tidak kenal Bunga Sakura. Bunga asal Jepang ini sangat legendaris. Tapi, tidak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk menikmatinya. Cukup datang ke Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Pulau Sumba sedang getol mempercantik diri. Treatmentnya melalui penanaman ratusan anakan Bunga Sakura. Bunga cantik khas Jepang ditaman di beberapa spot. Dijamin Sumba akan semakin eksotis dengan kehadiran Bunga Sakura ini. Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora mengatakan, destinasi wisata Bunga Sakura sedang dikembangkan.

“Pulau Sumba akan semakin cantik dengan kehadiran Bunga Sakura. Sumba juga sedang mengembangkan Bunga Sakura sebagai daya tarik lain. Jumlah yang ditanam sangat banyak. Yang pasti ratusan,” kata Gidion, kemarin.

Bunga Sakura adalah bunga nasional Negeri Matahari Terbit. Sakura mekar di musim semi. Sekitar akhir Maret hingga Juni. Memiliki beragam varian, Sakura Someiyoshino lebih dahulu memekarkan bunga sebelum daunnya. Selain dinikmati keindahannya, Bunga Sakura juga bisa dikonsumsi. Dibuat kue mochi, es krim, dan teh. Ranting dan kuncupnya bisa dibuat pewarna alami.

“Ada banyak manfaat yang dimiliki Bunga Sakura. Dengan beragam potensi dari Bunga Sakura itu, kami memilih mengembangkannya di sini. Kami sudah pilih beberapa lokasinya,” tutur Gidion.

Sumba sudah memilih beberapa spot strategis untuk menikmati keindahan Bunga Sakura ini. Untuk area Kota Waingapu ada beberapa spot, yaitu depan Kantor Bupati, Lapangan Pemuda, hingga Taman Kota. Berikutnya, Bunga Sakura akan dikembangkan di savana yang banyak ditemui di wilayah Sumba. Gidion menambahkan, Bunga Sakura mampu beradaptasi dengan iklim daerah kering.

“Pada tahap awal, spot Bunga Sakura dimulai dari pusat Kota Waingapu. Ada beberapa spot yang sudah ditanami Bunga Sakura. Nantinya, Bunga Sakura akan dikembangkan di savana-savana. Jadi, savana di Pulau Sumba akan semakin indah dan berwarna dengan kehadiran Sakura. Apalagi, bunga ini bisa tumbuh di wilayah kering,” lanjut Gidion lagi.

Demi mempopulerkan Bunga Sakura, zonasi penanamannya pun diperluas. Bunga Sakura juga akan ditanam di wilayah pedesaan. Prioritasnya adalah lahan desa berupa savana. Gidion menuturkan, Bunga Sakura akan menjadi branding baru pariwisata Sumba. Arus kunjungan wisatawan akan makin optimal. Apalagi, Bunga Sakura ini akan berbunga sekitar Setember. Lama berbunganya sekitar 2 bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya