GenPI.co 
“Setelah beberapa lama setiap Mas Ben harus pergi ke Bandung aku enggak mau tidur sendirian. Aku menjadi sangat dekat dengan Mas Ben. Mas Ben antar aku sekolah hampir setiap hari, tapi kalau hujan deras Mas Ben putar balik dan aku jadi enggak sekolah,” kenang Indra Lesmana.
BACA JUGA: Zaskia Sungkar Kasih Resep Chicken Katsu Kesukaan Keluarganya
Ia mengemukakan hampir semua lagu ayah yang ia aransemen, pecahan part ditulis oleh almarhum Benny.
“Aku pun menyontek cara Mas Ben menulis. Sampai sekarang enggak pernah bisa serapi dan sebagus tulisan Mas Ben,” ujar Indra Lesmana.
Bersama musisi trombon yang dipanggilnya Mas Ben, Indra mengatakan sering mendengarkan piringan hitam bersama, sering belanja vinyl di jalan Surabaya.
“Sejak saya mulai bisa main piano, kami sering bermusik bersama. Baik di acara rutinnya Ayah di TIM atau setiap minggu malam di pendopo bar hotel Borobudur,” ujar Indra Lesmana.
Karier Indra dalam dunia musik dimulai saat usianya baru 10 tahun. Ia tampil bersama ayahnya di Bandung pada Maret 1976 dengan instrumen keyboard.
Dua bulan kemudian, bertempat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Indra bermain keyboard dalam sebuah konser jaz yang melibatkan musisi senior seperti Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, dan penyanyi Broery Marantika.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
