Dear Diary

Kasihku pada Wendy Melampaui Waktu

Kasihku pada Wendy Melampaui Waktu - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato)

Wajahnya menegang, dan lidah-lidah api seolah keluar dari matanya. Kini aku merasakan kemarahan yang amat sangat. Ada letupan-letupan dalam hatiku, dendam membara yang menunggu untuk meledak. Aku gentar, tak menyangka Wendy memilki rasa murka seperti itu. 

BACA JUGA: Para Anjing ini Menjagaku dari Apa?

Ia terus berteriak pada benda yang menempel pada telinganya itu. Terus saja begitu hingga hal tak terduga itu terjadi. Benda berpendar itu ia lemparkan ke dinding hingga pecah menjadi beberapa bagian. 

Aku senang melihat ponsel itu hancur. Dengan begitu, Wendy tidak akan marah lagi. Namun bahagiaku itu hanya sekelebat karena kulihat Wendy bergerak ke arah jendela. Seiring langkah kaki Wendy, aku merasakan perasaan yang aneh. Sebuah rasa putus asa. Rasanya menyakitkan hingga membuat ngilu seluruh tubuhku. 

Wendy mendorong daun jendela, membukanya selebar mungkin sebelum mulai memanjatinya. Sedetik kemudian, ia sudah menjongkok di ambang jendela. Aku merasakan kekuatan asing yang memenuhi rongga dadaku. Ada ketakutan yang bercampur baur dengan kesumat. Rasanya tak bisa kutanggung, begitu mengerikan. 

Belum sempat kutelaah perasaan asing itu, kulihat Wendy mendorong tubuhnya sekuat tenaga. Aku mengeong dengan keras untuk mencegah, tapi terlambat. Sejenak kurasakan perasaan mengambang lalu tiba-tiba tawar seiring bunyi gedebuk yang keras di luar sana. 

Beberapa saat kemudian…

Aku meniti tangga dengan tergesa. Untung saja aku dianugerahi kegesitan yang luar biasa sehingga dengan mudahnya melompati turun tangga itu agar cepat sampai di bawah. Namun langkah kakiku terhenti  karena pintu kaca tebal di ujung tangga  tertutup rapat dan rasanya tak mungkin untuk  kubuka, sekuat apapun aku mencoba. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya