Mitos atau Fakta, Istilah Bayi Bau Tangan?

Mitos atau Fakta, Istilah Bayi Bau Tangan? - GenPI.co
Ilustrasi ibu dan anak. (Pixabay)

GenPI.co - Kamu mungkin pernah mendengar istilah "bayi bau tangan". Pada istilah itu, anak nantinya akan cenderung hanya mau dan sering digendong ibunya saat menangis ketimbang orang lain. Benarkah demikian?

"Mungkin ada yang pernah dengar mengenai "bau tangan", jangan sering digendong nanti anak bau tangan. Itu mitos," ujar psikolog klinis anak, Rayi Tanjung Sari dalam webinar, Kamis (30/7).

BACA JUGA: Aduhai, Cantiknya Vernita Syabilla Berpose di Depan Mobil

Dia menyarankan orang tua segera merespons kebutuhan anak saat dia menangis, misalnya dengan menggendong dia karena untuk usia di bawah lima tahun ini satu-satunya cara anak berkomunikasi.

Dari hal ini, anak juga akan belajar orang-orang di sekitar ternyata responsif pada kebutuhannya.

"Sebaiknya ketika anak nangis langsung digendong. Dia bisa belajar ternyata orang di sekitarnya responsif sama kebutuhannya. Komunikasi anak saat itu melalui menangis," tutur Rayi.

Sebaliknya, ketika anak menangis tidak mendapatkan respons, dia bisa merasa tidak ada orang yang tak bisa dipercaya di sekitarnya dan munculah mistrust, biasanya terjadi pada anak usia 0 bulan hingga 18 bulan.

"Ketika responsif pada kebutuhan akan terbagun rasa trust anak, percaya dunia yang dia tinggali baik dan bisa tumbuh dengan baik. Kalau orang tua tidak memberikan respons atau kasus pengabaian anak yang parah, mereka (anak) akan tumbuh mistrust," kata Rayi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya