
Namun, takdir berkata lain. Belum ada setengah perjalanan operasi, kondisi Fika yang kian menurun mempercepat dirinya mengembuskan napas terakhirnya.
Fibrilasi tidak lagi terdengar putus-putus, namun satu suara yang bunyinya sangat panjang. Hal ini menandakan bahwa jantung tidak lagi berdetak.
Suaranya yang begitu keras membuat Rino dengan lancang masuk dalam ruangan operasi.
Sambil mendorong tim medis lainnya untuk mendekat Fika. Rino terus meneriaki nama Fika sambil meneteskan air mata dengan derasnya.
"Pembunuh! Pembohong! gue sudah enggak mau lagi lihat muka kamu," ucap Rino berteriak di depan wajahku.
Menerima perkataan tersebut, jelas aku sangat kecewa pada diriku sendiri karena menyia-nyiakan kesempatan. Maafkan aku Rino, selamat jalan Fika. (*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News