Dampak Pandemi Covid-19, Sebagian Anak-Anak Mengalami Traumatis

Dampak Pandemi Covid-19, Sebagian Anak-Anak Mengalami Traumatis - GenPI.co
ilustrasi: Ibu dan Anak saling berpelukan ( foto: pinterest)

GenPI.co - Bahaya dan cakupan pandemi COVID-19 telah mengubah kehidupan "normal" selama lebih dari 6 bulan hingga sekarang. Bahkan, menyebabkan miliaran orang di seluruh dunia mengalami gejolak emosi yang tidak terduga.

Meskipun banyak yang mungkin tidak menyadarinya, gejolak emosi dapat menyebabkan gejala trauma baik pada anak-anak hingga orang dewasa. Ini juga dapat memiliki efek kesehatan mental dan fisik yang serius jika tidak diobati.

BACA JUGA: Tren Kenaikan Kasus COVID-19 Indonesia Mengkhawatirkan

Dilansir dari laman Healthline ( 09/9) Psikiater Dr. Julian Lagoy mengungkapkan bahwa trauma PTSD didefinisikan sebagai peristiwa traumatis, seperti serangan seksual, perang, kecelakaan mobil, atau pelecehan anak. Namun, perlu diketahui tidak harus mengalami kekerasan untuk merasakan trauma.

"Pandemi COVID-19 saat ini memiliki kualitas yang memenuhi syarat sebagai pengalaman traumatis karena menimbulkan beban fisik dan emosional pada banyak orang." jelasnya.

Menurut Lagoy, salah satu indikator utama trauma PTSD adalah melihat dunia sebagai tempat yang berbahaya. Dan pandemi saat ini telah menyebabkan ketakutan itu di sebagian besar penduduk.

“Beberapa orang selama pandemi ini merasa lebih waspada atau tidak aman, memiliki peningkatan pikiran dan perasaan negatif, dan memiliki masalah dengan tidur dan konsentrasi, juga gejala trauma PTSD,” kata Lagoy.

Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan petugas kesehatan pun juga mengalami tingkat trauma yang tinggi karena COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya