Muthia Zahra, Lulusan Hukum UI Meraih Sukses Jadi Sutradara Film

Muthia Zahra, Lulusan Hukum UI Meraih Sukses Jadi Sutradara Film - GenPI.co
Muthia Zahra Feriani sukses jadi sutradara film. Foto: Muthia

Siapa sangka, di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), ia justru bertemu dengan teman yang memiliki hobi yang sama.

Kemudian, membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) khusus untuk seni pertama yang diberi nama Law.s and Art Performers.

Di masa ini, keseharian Muthia adalah teater, musik, drama musikal, dan kuliah. Ia mulai aktif menulis naskah, membuat pertunjukan, dan menulis lagu.

"Tapi, tekad utama saya adalah tetap mendapatkan nilai akademik yang baik seperti janji saya pada Ibu,” kenangnya.

Membangun Law.s and Art Performers, Muthia ditantang untuk membuat suatu pertunjukan seni untuk diikutsertakan dalam perlombaan antar fakultas.

Ini adalah kesempatan pertama bagi creator Jadi Ngaji ini untuk tampil sebagai sutradara.

“Saya mencoba menampilkan kisah pejuang hak asasi manusia Munir yang dibuat sangat pop," tuturnya.

Ia berusaha menciptakan suatu pertunjukan dengan gaya baru, namun tetap menjaga nyawa utamanya seputar hukum, sosial dan politik. Ternyata para juri memberikan apresiasi tinggi.

Lulus kuliah lebih awal dengan predikat cumlaude, Muthia justru berhadapan dengan dilema dalam memutuskan jenjang karir.

Di benaknya, seni, film dan musik sudah jelas tidak bisa menjadi pekerjaan utama karena tantangan dari orang tua.

Di sisi lain, sudah ada tawaran untuk bekerja sebagai pengacara di firma hukum ternama di Jakarta dan menjadi asisten dosen sambil mempersiapkan beasiswa kuliah di luar negeri.

“Saya akhirnya memilih untuk menjadi asisten dosen begitu lulus kuliah sambil terus menimbang dan berpikir kembali langkah karier yang akan saya pilih selanjutnya. Di tahap ini, saya masih terus menulis naskah teater dan lagu,” ungkapnya.

Perjalanan karier Muthia masih diwarnai banyak hal, mulai dari mencoba bekerja sebagai pengacara untuk bidang hak kekayaan intelektual (HKI), membangun EO bersama sang kakak sampai membuka cafe susu.

Di tahun 2016, Muthia mulai kembali menekuni bidang seni secara serius. Ia kembali menulis naskah pertunjukan untuk kompetisi yang digelar oleh Galeri Indonesia Kaya dan tampil sebagai finalis.

Muthia juga aktif mengikuti workshop di Wahana Kreator sambil berguru pada penulis skenario Salman Aristo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya